“Tilik” dan Bingkai Stigma

oleh: Gunawan Wibisono “Tilik” berangkat dari narasi sederhana: sebuah kehidupan ibu-ibu di desa. Kehidupan yang memang memiliki solidaritas sosial mekanik. Solidaritas yang dibangun atas kesadaran kolektif masyarakatnya. Kehidupan sosialnya memiliki sifat yang sama dan menganut kepercayaan serta pola normatif yang sama antar individu. Tak ayal, jika ada seseorang yang sedang tertimpa musibah, maka seluruh warga … Continue reading “Tilik” dan Bingkai Stigma

Simbol Feminisme dalam Beauty and The Beast

oleh: Gunawan Wibisono Setelah sebelumya Alice In Wonderland (2010), Maleficent (2014) dan Cinderella (2015) telah lebih dahulu diversi-manusiakan (live-action). Kali ini giliran salah satu karya klasik dari The Walt Disney Company, “Beauty and The Beast” diangkat kembali dalam film layar lebar. Aktris beken yang namanya melejit berkat serial film Harry Potter sebagai tokoh Hermoine Granger, … Continue reading Simbol Feminisme dalam Beauty and The Beast

Sesunyi Widji

oleh: Gunawan Wibisono Sinema layar lebar arus utama Indonesia kembali menawarkan tema-tema alternatif bagi penikmat film.  Di awal tahun 2016 lalu kita disuguhkan Siti, drama keluarga yang tak biasa. Lalu Surat Dari Praha, kisah romansa tahanan politik 1965. Dan pada awal tahun 2017 ini kita disuguhkan sebuah fiksi biopik berjudul Istirahatlah Kata-Kata. Secuil kisah penyair … Continue reading Sesunyi Widji